Kamis, 15/10/2009 15:34 WIB
Triono Wahyu Sudibyo - detikNews
Semarang - Di sela rapat penentuan UMK, puluhan aktivis buruh Semarang berunjuk rasa. Merasa ditelantarkan, mereka membanting makanan pemberian walikota.
"Kami tak sudi disuap!" tutur buruh perempuan sambil membanting kardus berisi makanan di teras kantor walikota Semarang, Jl Pemuda, Kamis (15/10/2009).
Makanan yang berasal dari ruang rapat penentuan UMK dan berisi nasi berikut lauknya itu berceceran di lantai. Puluhan buruh bersorak melihat aksi itu. Sementara satpol PP yang membarikade lobi, diam saja.
Anggota Dewan Pengupahan Kota Semarang dari unsur buruh, Slamet mengatakan, rapat tak berjalan sesuai rencana. Walikota dan wawali tak menghadiri rapat itu.
"Yang hadir cuma perwakilan buruh dan pengusaha. Kita ditelantarkan," katanya disambut teriakan 'huuu'.
Karena rapat batal, UMK Semarang untuk tahun 2010 belum bisa ditentukan. Namuh buruh mengklaim UMK sebesar Rp 944 ribu.
"Mau ditunda besok, atau Januari tahun depan, silahkan. Yang penting karena hari ini mereka (pemkot) tak hadir, berarti UMK Rp 944 ribu," katanya.
Para buruh yang mengatasnamakan Aliansi Buruh Bersatu itu tak ditemui siapa pun. Mereka hanya berorasi sambil membentangkan spanduk dan poster berisi besaran UMK.
(try/djo)
http://www.detiknews.com/read/2009/10/15/153440/1222158/10/tuntut-umk-rp-944-ribu-buruh-semarang-banting-makanan-dari-walikota?991102605
Post a Comment