Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Waspada Lima Masalah Kehamilan

Labels: ,
03 Oktober 2009 13:00 WIB

Penulis : Ikarowina Tarigan

PEREMPUAN hamil sebaiknya meningkatkan kewasapaan terhadap gangguan kesehatan ringan. Sebab, banyak perempuan hamil yang mengabaikan gejala-gejala, bahkan yang potensial menimbulkan bahaya. Mereka menganggap gejala tersebut sebagai bagian dari kehamilan normal. Atau, ada juga yang tidak ingin terlihat cengeng dan manja. Jadi, bagaimana membedakan gejala-gejala yang segera memerlukan penanganan medis dan gejala yang bisa menunggu hingga waktu pemeriksaan rutin berikutnya? Berikut uraiannya untuk Anda.

Perdarahan. Perdarahan mempunyai arti yang berbeda-beda di sepajang kehamilan. Menurut pakar obstetri dan ginekologi dari Albert Einstein College of Medicine Peter Bernstein, MD, perdarahan berat disertai dengan rasa sakit kronis di perut dan kram seperti saat menstruasi atau merasa begitu lemah selama trimester pertama, bisa saja merupakan pertanda ectopic pregnancy. Ectopic pregnancy merupakan sutau kondisi di mana telur yang dibuahi menempel di tempat lain, bukan di uterus."Ini bisa membahayakan kehidupan."

Selain itu, perdarahan berat disertai kram pada trimester pertama atau awal trimester kedua bisa saja merupakan gejala keguguran. Sedang perdarahan disertai rasa sakit pada lambung selama trimester ketiga mungkin mengindikasikan placental abrubtion. Hal ini terjadi ketika plasenta terpisah dari lapisan dinding rahim.

"Perdarahan selalu serius." karena itu, setiap perdarahan selama kehamilan harus mendapatkan perhatain penuh. Jika Anda mengalami perdarahan, jangan menunggu. Segeralah hubungi dokter kandungan Anda atau melakukan pemeriksaan dan perawatan ke rumah sakit.

Mual dan muntah kronis. Dikatakan kronis apabila Anda sudah kesulitan menelan makanan apa pun. Dan kondisi ini sangat berbahaya."Jika Anda tidak bisa makan atau minum, Anda berisiko mengalami dehidrasi," tutur Bernstein. Anda juga berisiko mengalami kekurangan nutrisi. Dehidrasi dan kekurangan nutrisi merupakan dua hal yang bisa menimbulkan beragam gangguan, mulai dari cacat lahir hingga kelahiran prematur.

Menurut Bernstein, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter jika Anda mengalami mual parah. Dokter bisa meresepkan obat yang aman untuk mengontrol rasa mual tersebut. Selain itu, dokter juga bisa menganjurkan perubahan diet untuk membantu Anda menemukan makanan yang bisa ditoleransi. Dengan mengatasi masalah mual dan muntah, berarti Anda turut memastikan kalau Anda dan janin tetap mendapatkan nutrisi yang cukup.

Aktivitas bayi menurun drastis. Menurut Bernstein, jika bayi Anda tidak bergerak seaktif biasanya, ada kemungkinan bayi mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi dari plasenta. Bagaimana cara mengenalinya? Bernstein menyarankan agar Anda mengonsumsi minuman atau makanan dingin, kemudian berbaring ke samping untuk melihat apakah bayi Anda bergerak. Jika Anda merasa bayi Anda kurang bergerak, ada baiknya segera menghubungi dokter. Dokter tentunya mempunyai perlengkapan yang bisa menentukan apakah bayi bergerak dan tumbuh dengan benar.

Kontraksi di awal trimester ketiga. Kontraksi ini bisa menjadi pertanda kelahiran prematur. Ibu yang hamil pertama kali seringkali kebingungan membedakan kontraksi yang sebenarnya dengan kontraksi yang salah. Kontraksi yag salah biasanya tidak bisa diprediksi, tidak berirama, dan tidak mengalami peningkatan intensitas. Gejala ini biasanya akan hilang dalam waktu satu jam. Sedang kontraksi teratur biasanya terjadi setiap 10 menit dan mengalami peningkatan intensitas.

Hal yang terpenting, terang Bernstein, adalah memastikan keselamatan Anda dan bayi Anda. Jika mengalami kontraksi, bahkan jika Anda hanya merasa mengalami kontraksi selama trimester ketiga, ada baiknya segera menghubungi dokter. Jika masih terlalu awal untuk melahirkan, dokter mempunyai alat untuk mencegahnya.

Ketuban pecah. Jika saat Anda berjalan tiba-tiba ada air mengalir ke bawah menuju kaki, mungkin ketuban Anda pecah. Apakah sudah pasti pecah? Menurut Bernstein, pembesaran rahim selama kehamilan juga bisa menyebabkan tekanan pada kandung kemih. Jadi, ada kemungkinan bocoran urin."Jika Anda tidak yakin apakah urin atau retakan membran ketuban, pergilah ke kamar kecil dan kosongkan kandung kemih Anda." Jika aliran masih terus berlangsung, berarti ketuban Anda pecah."Ini waktunya menghubungi dokter dan pergi ke rumah sakit." (OL-08)

http://www.mediaindonesia.com/mediahidupsehat/index.php/read/2009/10/03/1687/5/Waspada-Lima-Masalah-Kehamilan
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts