Sabtu, 21 November 2009 | 10:01 WIB
TEMPO Interaktif, KEDIRI - Sedikitnya 30 mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kediri, Jawa Timur, Sabtu siang ini (21/11) melakukan aksi turun ke jalan. Mereka memprotes keputusan Wali Kota Kediri Samsul Ashar yang tidak mengakui ijasah sejumlah perguruan tinggi Islam dalam rekruitmen calon Pegawai Negeri Sipil 2009.
Dalam aksi unjuk rasa yang diawali dengan orasi terbuka di alun-alun Kota Kediri ini para mahasiswa mengecam sikap Panitia Penerimaan CPNS tahun 2009 yang menolak alumnus perguruan tinggi Islam sebagai calon PNS. Sebelumnya panitia mencoret ribuan alumnus Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Kediri, Universitas Muhammadiyah Malang, Institut Agama Islam Negeri, Universitas Islam Negeri Malang, Universitas Tribakti, dan Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Kediri yang melamar menjadi tenaga pengajar di Pemkot Kediri.
Koordinator aksi Agus Takim mengatakan sikap tersebut merupakan bentuk diskriminasi perguruan tinggi Islam. Penolakan tersebut sekaligus menutup kesempatan mereka untuk menjadi abdi negara. “Pemerintah tidak punya hak mendiskreditkan kami,” kata Agus Takim.
Aksi tersebut dilanjutkan dengan menggelar orasi di halaman Balai Kota Kediri. Mereka menuntut Wali Kota Samsul Ashar menjelaskan alasan penolakan ijasah tersebut. Namun karena Wali Kota tidak berada di tempat para mahasiswa bergeser menuju kantor Badan Kepegawaian Daerah.
Sehari sebelumnya ratusan calon pegawai negeri melakukan aksi pendudukan di kantor Wali Kota Kediri. Mereka menuntut pengakuan ijasah perguruan tinggi Islam yang tidak diakui oleh panitia rekruitmen. HARI TRI WASONO.
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/2009/11/21/brk,20091121-209657,id.html
Post a Comment