Kamis, 26/11/2009 12:34 WIB
Zainal Effendi - detikSurabaya
Surabaya - Banyaknya balita penderita gizi buruk di Surabaya salah satunya karena kondisi posyandu yang tidak memadai. Pasalnya, banyak posyandu yang tidak memiliki tampilan menarik. Akibatnya, masyarakat malas untuk memeriksakan balitanya.
"Dari sekian banyak posyandu yang mencapai 2m800 itu kebanyakn lokasinya berada di emperan rumah. Serta hampir seluruh kondisinya melas. Karena itu, menjadi tidak menarik masyarakat untuk datang memeriksakan anaknya di sana," kata Kadinkes SUrabaya Esty Martiana Rachmie kepada detiksurabaya.com, Kamis (26/11/2009)
Tidak hanya itu, antrean dan tidak adanya tempat duduk juga menjadi salah satu penyebab masyarakat menimbang sang balita. karena antre dan tidak ada tempat duduk, mereka lebih memilih pulang dan kembali tidak datang.
Menurut Esty, hal ini membuat sulitnya mendeteksi dini gizi buruk terhadap balita. Oleh karena itu, pihaknya berharap adanya inisiatif dari lembaga masyarakat setempat untuk menjadikan posyandu menjadi menarik.
"Saya berharap agar lembaga masyarakat setempat berinisiatif menjadikan posyandu menjadimeraik sehingga orang mau datang serta meminimalkan jumlah kasus gizi buruk. Karena tidak ada lagi alasan akibat tidak terdeteksi dini gizi buruk," harapnya.
(bdh/bdh)
http://surabaya.detik.com/read/2009/11/26/123427/1249322/466/posyandu-jadi-salah-satu-faktor-gizi-buruk
Post a Comment