Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Pertamina Janji Tak Ada Kelangkaan

2009-12-29

[JAKARTA] Pertamina bersama dengan 2 badan usaha pendamping Aneka Kimia Raya (AKR) dan Petronas akan menjadi pelaksana bahan bakar minyak (BBM) public service obligation (PSO) 2010 untuk menyediakan mendistribusikan BBM bersubsidi.

Untuk tahun 2010 sesuai dengan anggaran pendapatan dan belanja negara total kuota BBM sebesar 36,5 juta kiloliter (KL) dengan premium 26,45 juta KL, minyak tanah 3,8 juta KL, dan solar 11,25 juta KL.

"Kami berharap tidak akan terjadi kelangkaan dalam pendistribusian BBM. Dan, karena jumlah BBM yang didistribusikan terbatas, kami berharap hingga akhir tahun tidak terja-di kekurangan," ujar Kepala Badan Pengatur Hilir (BPH) Migas, Tubagus Haryono, di Jakarta, Senin (28/12).

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan menyatakan, Pertamina akan berusaha agar tidak akan ada lagi kelangkaan pada tahun 2010.

"Kami siap bekerja sama dengan Petronas dan AKR untuk mendistribusikan solar dan premium. Ini juga menjadi motivasi bagi pertamina agar lebih kompetitif, saya harapkan tim Pertamina lebih baik lagi dalam penyaluran BBM PSO," katanya.

Ditambahkannya, meski kuota BBM untuk AKR dan Petronas relatif kecil tetap akan ada kompetisi dalam penjualan BBM. Dia berharap kompetensi tersebut dapat dinilai secara adil. Pertamina akan mendistribusikan 99% kuota BBM bersubsidi yaitu Premium, Solar dan Minyak Tanah. Sementara itu, AKR mendapatkan jatah 56,5 ribu KL atau 154 KL per hari bahan bakar solar untuk wilayah Sumatera, Lampung, Banjarmasin dan Pontianak dengan 34 agen penjual minyak dan solar (APMS).

Petronas mendapat penugasan mendistribusikan premium di wilayah Medan dengan 4 SPBU. Petronas mendapat jatah 20.440 KL atau 56 KL.


Pengurangan Subsidi

Dirjen Migas, Evita Legowo mengungkapan saat ini Departemen ESDM sedang menyusun roadmap subsidi BBM. Salah satunya dengan konversi minyak tanah ke elpiji dan pemanfaatan bahan bakar nabati. "Kami mengharapkan BPH Migas bersama Dirjen Migas di 2010 ini mencoba membatasi volume dari BBM bersubsidi dengan volume maksimal sesuai APBN," katanya.

Pasalnya, setiap tahun realisasi penjualan BBM bersubsidi selalu melebihi kuota. Pada tahun 2009 ini saja diperkirakan konsumsi BBM bersubsidi akan melebihi kuota sekitar 5 persen dari kuota APBN 2009 yaitu 36,8 juta KL.

Realisasi penjualan Premium saat ini sudah melebihi kuota mencapai 20,75 juta KL dari kuota APBN 2009 19,5 juta KL. Sedangkan, solar sudah mencapai 11,8 melebihi kuota APBN 11,6 juta KL.

Tubagus menambahkan BPH Migas akan melakukan kontrol terhadap kuota harian setiap badan usaha. Dengan adanya sistem online BPH Migas bisa melakukan antisipasi bila terjadi kenaikkan volume.

"Setiap badan usaha harus memberi laporan penjualan BBM secara online kepada BPH Migas, sehingga kami bisa bersama badan usaha bisa melakukan prognosa terjadi kenaikan permintaan," katanya. [D-11]

http://www.suarapembaruan.com/index.php?detail=News&id=12732
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts