Sabtu, 23 Januari 2010, 18:06 WIB
DEPOK--Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dikti) meminta perguruan tinggi (PT) memperluas kesempatan belajar kepada masyarakat. Sekretaris Dikti, Haris Iskandar, mengatakan perguruan tinggi harus mempermudah akses masyarakat, caranya dengan dihapuskan saringan masuk dalam penerimaan mahasiswanya.
“Konsepnya, Everybody Welcome, siapa saja dipersilahkan belajar,” tegas, saat menjadi narasumber di Simposium Nasional Pendidikan Vokasi di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ), Depok, Kamis (21/1).
Haris mengatakan, dari data yang dimiliki Dikti, tercatat lulusan sekolah menengah umum yang melanjutkan ke perguruan tinggi hanya sekitar 7 persen saja. Hal ini, disebabkan masih mahalnya biaya pendidikan dan susahnya akses masuk ke perguruan tinggi sehingga muncul stigma di masyarakat bahwa pendidikan perguruan tinggi hanya dapat dinikmati oleh kaum tertentu saja.
“Padahal, sekarang ini ada UU BHP mematok angka 20 persen mahasiswa tiap tahun. Anggaran untuk pendidikan juga cukup besar, sekitar 200 triliun dari total 1.047 triliun APBN,” beber Haris.
Red: taqi
Reporter: c06
http://www.republika.co.id/berita/102097/dikti_minta_ujian_masuk_perguruan_tinggi_dihapus
Post a Comment