Gerakan Konsumen Indonesia
The only thing necessary for the triumph of evil is for good men to do nothing. (Kejahatan hanya bisa terjadi ketika orang baik tidak berbuat apa-apa). ---Edmund Burke

Dinaiki Bonek, KA Rugi Rp 269 Juta

Senin, 25 Januari 2010 | 9:37 WIB

SURABAYA-SURYA- Tindakan anarkis yang dilakukan bonekmania - suporter Persebaya Surabaya membuat PT Kereta Api (KA) menanggung kerugian hingga ratusan juta rupiah.

Hasil pendataan sementara yang dilakukan PT KA, hingga kepulangan ribuan bonek ke Surabaya Minggu (24/1) sore, setelah menyaksikan tim kesayanganya Persebaya bertanding melawan Persib di Stadion Si Jalak Harupat Bandung, total kerugian yang ditanggung salah satu perusahaan BUMN ini mencapai sekitar Rp 269 juta. Kerugian sebesar itu akibat rusaknya: ratusan kaca kereta dan bingkainya, lampu dan kipas angin, jok untuk tempat duduk penumpang, dan rusaknya kran air.

“Kerugian tersebut merupakan yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir akibat ulah suporter,” ujar Manajer Humas PT KA Daops VIII Surabaya, Nur Amin kepada Surya, Minggu (24/1) didampingi stafnya Herry Winarno.

Sebelumnya, ketika Jackmania - suporter Persija Jakarta menyambangi Malang untuk bertanding melawan Arema 9 Juli 2009 lalu, PT KA juga merugi jutaan rupiah menyusul pecahnya 56 kaca KA Matarmaja yang mengangkut Jackmania akibat dilempari suporter pendukung klub lain.

Khusus banyaknya kaca yang pecah, satu unit kaca (berisi dua lembar) harganya Rp 394.000.
Kerusakan paling parah dialami KA Pasundan. Empat dari sembilan gerbong kereta yang biasanya melayani penumpang jurusan Surabaya - Bandung atau sebaliknya ini kondisinya rusak parah. Sejumlah gerbong lain juga terjadi kerusakan, tapi kondisinya tidak separah empat gerbong tersebut.

Hasil pendataan petugas PT KA, kerusakan yang terjadi di KA Pasundan yang membawa sembilan gerbong, meliputi 147 kaca pecah, 15 pintu bordes rusak, 3 kipas angin rusak, 31 lampu TL hilang, 53 meja panjang hilang, 12 jok tempat duduk rusak, 35 bingkai jendela rusak, dan dua kran air rusak.

Selain itu, kondisi KA juga awut-awutan dan tercium bau tidak sedap dari hampir setiap sudut gerbong di kereta ekonomi tersebut. “Kondisi kereta benar-benar remuk redam dan baunya juga menyengat,” jelas Herry.

Seorang petugas menimpali, dia dan beberapa petugas PT KA yang melakukan pendataan, beberapa kali harus menutup hidung karena tidak kuat dengan bau menyengat dan pesing yang tercium dari dalam kereta.

Jumlah kerusakan tersebut dipastikan akan bertambah, karena petugas masih merampungkan pendataan kerusakan yang dialami KA Luar Biasa (KLB) yang mengangkut sekitar 2.000 bonekmania dan tiba di stasiun Wonokromo, Minggu (24/1) sore. Selain itu, KA Pasundan lain yang membawa rombongan kedua bonekmania juga belum tiba di Surabaya.

Khusus KA Pasundan yang mengangkut rombongan kedua suporter, pihak PT KA telah dua kali mengganti loko yang dipakai mengangkut sekitar 1.500 bonekmania tersebut akibat kaca depan loko pecah berkeping-keping. Penggantian dilakukan saat kereta di Jogjakarta dan Solo. Selain lokonya yang diganti, masinis kereta yang mengemudikan KA juga minta diganti dengan yang lain.
“Para masinis mengaku takut dan trauma dengan ulah bonek,” imbuhnya.

Karena kerugian yang ditanggung PT KA sangat besar, pihaknya, kata Nur Amin minta pemerintah setempat dan lembaga yang menaungi suporter mengganti biaya kerusakan yang terjadi.
“Penggantian itu sebagai bentuk tanggung jawab, agar kejadian yang sama tidak terulang lagi di kemudian hari,” tegasnya.

Hal senada ditegaskan Kepala Humas PT KA Pusat Adi Suryatmini. Menurutnya, harus ada lembaga atau institusi yang bertanggungjawab dengan banyaknya kerugian yang diderita PT KA akibat ulah suporter. “Jangan malah kerugian dibebankan pada kami (PT KA),” katanya.

Selain kerugian materi dengan banyaknya fasilitas dan sarana-prasarana yang rusak, sejumlah petugas PT KA, kata Adi juga mengalami luka-luka akibat ulah beringas para suporter. Selain itu, masyarakat umum juga menjadi takut dan tak berani naik moda transportasi massal tersebut, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan akibat ulah supporter. “Itu terjadi, baik saat mereka (suporter) berangkat maupun ketika pulang,” terangnya. uji

Puluhan Bonek Alami Sesak Nafas Dirawat di Stasiun Jebres
Minggu, 24 Januari 2010 | 18:50 WIB

Surakarta - Sedikitnya 50 orang bonek sesak nafas akibat berdesakan di gerbong kereta yang akan membawa mereka ke Surabaya. Saat kereta berhenti di Stasiun Jebres, Minggu (24/1) sore, bonek yang merupakan pendukung Persebaya itu kemudian dibawa ke ruang perawatan di stasiun.
Petugas Palang Merah Indonesia Surakarta Dharito Noky mengatakan mereka sesak nafas karena kondisi gerbong kereta yang pengab dan minim udara. “Mereka juga mengaku kondisinya lemah karena sudah dua hari tidak makan,” ujarnya, Minggu (24/1) sore. Selain itu, ada pula yang luka-luka karena terkena lemparan batu dari warga. Noky menambahkan, mereka akan dirawat di Rumah Sakit Dr. Moewardi Surakarta.
Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Inspektur Jenderal Alex Bambang Riatmodjo menuturkan, bagi bonek yang masih sakit akan dirawat dulu. Setelah sembuh, baru akan dikembalikan ke tempat asalnya.
Dia juga menghimbau kepada pemerintah daerah Surabaya, pengurus dan manajemen Persebaya, untuk melakukan pembinaan kepada suporternya. “Kalau terus berlarut-larut (ada perseteruan), tidak baik bagi perkembangan olahraga,” katanya, di Surakarta. Dia juga berharap tidak ada lagi peristiwa saling lempar antara suporter dengan masyarakat.

http://www.surya.co.id/2010/01/25/dinaiki-bonek-ka-rugi-rp-269-juta.html
0 comments:

Post a Comment

Selamat Datang

Blog ini diproyeksikan untuk menjadi media informasi dan database gerakan konsumen Indonesia. Feed-back dari para pengunjung blog sangat diharapkan. Terima kasih.

Followers


Labels

Visitors

You Say...

Recent Posts