Selasa, 30 Juni 2009 07:03 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) mengharapkan dukungan dan perhatian pemerintah terhadap penyediaan buku yang berkualitas.
Perwakilan IKAPI dan Koordinator Acara Pesta Bedah Buku Cecep Abdul Fatah di Jakarta, Senin, mengatakan saat ini dibutuhkan upaya agar penerbit mampu menyediakan buku yang berkualitas dan terjangkau oleh pembeli dengan dukungan dari pemerintah.
"Harapannya pemerintah mampu memberikan dukungan terhadap penerbit yang tergabung dalam IKAPI," ujarnya.
Ia menginginkan langkah nyata yang dilakukan pemerintah adalah dengan mensubsidi produk buku mulai dengan memberikan subsidi harga kertas, tinta, dan alat pendukung produksinya.
"Sehingga dengan adanya subsidi harga tadi, penerbit ketika menetapkan harga buku tidak menjadi mahal dan terjangkau oleh masyarakat," ujarnya
Ia menambahkan, di tengah ketergantungan terhadap pemakaian teknologi, pemerintah tidak perlu takut untuk memberikan dukungan terhadap penyediaan buku karena buku tidak akan pernah lekang dimakan waktu. Buku memiliki sifat yang berbeda dengan produk-produk lain yaitu tidak memiliki batas kadaluarsa.
"Misal buku yang sudah menjadi `barang lama` di Jakarta, akan menjadi buku baru di daerah karena daerah masih mengalami kesulitan untuk mengadakan buku-buku bagus," ujarnya.
Salah seorang pemerhati buku dan pendiri kelompok AgroMedia Hikmat Kurnia mengatakan pemerintah belum memberikan dukungan terhadap penyediaan buku dan menyayangkan Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008 yang membuat usaha penerbitan buku pelajaran menjadi dalam posisi yang sulit.
"Yang membuat usaha itu menjadi sulit adalah penerbit hanya diposisikan sebagai lembaga yang bertugas menggandakan buku yang hak ciptanya dimiliki pemerintah," ujarnya dalam siaran pers mengenai Pesta Buku Jakarta 2009.
Menurut dia, pemerintah menganggap kebijakan "Buku Sekolah Elektronik" (BSE) adalah langkah yang mumpuni untuk pengadaan harga buku secara murah tapi tidak memperhatikan dampaknya terhadap 25 persen anggota penerbitan buku sekolah yang berada di Jakarta.
Selain itu, kendala yang dihadapi oleh usaha penerbitan buku adalah masalah pembajakan buku yang belum tuntas penyelesaiannya.
Bagian Pemasaran Penerbit Republika Arif Budiman, mengatakan pemerintah seharusnya memperhatikan usaha penerbitan buku dengan melindungi dari tindakan pembajakan buku.
"Pembajakan bisa menjadi salah satu faktor yang membuat penjualan buku menurun," ujarnya.
Menurut dia, paling tidak ada tiga pihak yang dirugikan oleh pembajakan buku, yaitu penulis tidak mendapatkan royalti, penerbit mengalami penurunan penjualan, dan negara tidak memperoleh pajak secara maksimal.(*)
http://www.antaranews.com/view/?i=1246320235&c=NAS&s=PDK
Post a Comment